Sabtu, 22 Oktober 2011

laporan elektronoka dasar 1 TRANSISTOR

LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA FISIS DASAR I “TRANSISTOR” Nama : ADRIADIPA SAIDIN TUTANG Nim : H21110008 Kelompok : I Nama Asisten : JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS HASANUDDIN 2010 BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG Transistor merupakan komponen elrktronika yang berfungsi sebagai penguat arus, stabilisasi, penyaklaran, dll.Dalam adaptor transistor berfungsi sebagai sebagai stabilizer, untuk penyetabil arus yang keluar dari blok filter. Pada umumnya transistor dibagi dua yaitu transistor PNP dan transistor NPN. Dan dari pembagian ini akan di klasifikasikan lagi tergantung jenis jenis transistor tersebut. Untuk lebih jelasnya mengenai jenis-jenis transistor dapat dilihat pada bab pembahasan. Transistor PNP ( P-Channel ) adalah transistor yang sumbernya terletak pada gate positif. Sedangkan transistor NPN ( N-Channel )adalah transistor yang sumbernya terletak pada gate negative. Transistor adalah alat semikonduktor yang dipakai sebagai penguat, sebagai sirkuit pemutus dan penyambung (switching), stabilisasi tegangan, modulasi sinyal atau sebagai fungsi lainnya. Transistor dapat berfungsi semacam kran listrik, dimana berdasarkan arus inputnya (BJT) atau tegangan inputnya (FET), memungkinkan pengaliran listrik yang sangat akurat dari sirkuit sumber listriknya. Transistor through-hole (dibandingkan dengan pita ukur sentimeter) Pada umumnya, transistor memiliki 3 terminal. Tegangan atau arus yang dipasang di satu terminalnya mengatur arus yang lebih besar yang melalui 2 terminal lainnya. Transistor adalah komponen yang sangat penting dalam dunia elektronik modern. Dalam rangkaian analog, transistor digunakan dalam amplifier (penguat). Rangkaian analog melingkupi pengeras suara, sumber listrik stabil, dan penguat sinyal radio. Dalam rangkaian-rangkaian digital, transistor digunakan sebagai saklar berkecepatan tinggi. rupa sehingga berfungsi sebagai logic gate, memori, dan komponen-komponen lainnya. I.2 RUANG LINGKUP Pada percobaan transistor ini meliputi bagaimana cara membuat rangkaian transistor.Mengukur nilai VCC dan RC, serta mengukur nilai VEE dan RE. Menghitung arus IC dan IB. I.3 TUJUAN PERCOBAAN Setelah melakukan praktikum ini, diharapkan memiliki kemampuan sebagai berikut : Menghitung hfe dan hoc dari kurva karakteristik keluaran transistor Mengerti cara kerja rangkaian common emiter, dan membuatnya bekerja sebagai penguat Membuat transistor bekerja dengan titik –q di tengah garis beban, pada daerah saturasi, pada cut-off, serta menjelaskan bentuk-bentuk isyarat keluaran saat transistor bekerja pada titik operasi yang bersangkuan Mengukur hambatan masukan dan hambatan keluaran penguat Mengukur tanggapan amplitudo penguat 1.4 WAKTU DAN TEMPAT PERCOBAAN Dalam percobaan ini dilaksanakan pada hari Jum’at tanggal 8 oktober 2010, tepatnya pada pukul 8.00-11.00 WITA. Percobaan ini berlangsung di Laboratorium Elektronika Fisis Dasar, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Hasanuddin. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Transistor berasal dari kata transfer resistor. Piranti elektronik jenis ini dikembangkan oleh Berdeen, Schokley dan Brittam pada tahun 1948 di perusahaan elektronik Bell Telephone Laboratories. Penamaan ini berdasarkan pada prinsip kerjanya yakni mentransfer atau memindahkan arus. Transistor berasal dari kata transfer resistor. Piranti elektronik jenis ini dikembangkan oleh Berdeen, Schokley dan Brittam pada tahun 1948 di perusahaan elektronik Bell Telephone Laboratories. Penamaan ini berdasarkan pada prinsip kerjanya yakni mentransfer atau memindahkan arus. Sebuah transistor digambar dalam bentuk symbol : Transistor memiliki 3 kaki, yakni: Basis ( B ), Collector ( C ) dan Emitor ( E ). Kaki kolektor pada transistor NPN selalu berada pada kutub positip, sedang kaki kolektor pada transistor PNP selalu pada kutub negatif. Sebuah transistor selalu diberikan kode – kode tertentu sesuai dengan pabrik pembuatnya maupun fungsi transistor. KARKTERISTIK TRANSISTOR Pada umumnya, transistor memiliki 3 terminal. Tegangan atau arus yang dipasang di satu terminalnya mengatur arus yang lebih besar yang melalui 2 terminal lainnya. Transistor adalah komponen yang sangat penting dalam dunia elektronik modern. Dalam rangkaian analog, transistor digunakan dalam amplifier (penguat). Rangkaian analog melingkupi pengeras suara, sumber listrik stabil, dan penguat sinyal radio. Dalam rangkaian-rangkaian digital, transistor digunakan sebagai saklar berkecepatan tinggi. Beberapa transistor juga dapat dirangkai sedemikian rupa sehingga berfungsi sebagai logic gate, memori, dan komponen-komponen lainnya. PRINSIP KERJA TRANSISTOR Dua tipe dasar transistor yaitu, bipolar junction transistor (BJT atau transistor bipolar) dan field-effect transistor (FET), yang masing-masing bekerja secara berbeda. BJT Transistor bipolar dinamakan demikian karena kanal konduksi utamanya menggunakan dua polaritas pembawa muatan: elektron dan lubang, untuk membawa arus listrik. Dalam BJT, arus listrik utama harus melewati satu daerah/lapisan pembatas dinamakan depletion zone, dan ketebalan lapisan ini dapat diatur dengan kecepatan tinggi dengan tujuan untuk mengatur aliran arus utama tersebut. FET FET (juga dinamakan transistor unipolar) hanya menggunakan satu jenis pembawa muatan (elektron atau hole, tergantung dari tipe FET). Dalam FET, arus listrik utama mengalir dalam satu kanal konduksi sempit dengan depletion zone di kedua sisinya (dibandingkan dengan transistor bipolar dimana daerah Basis memotong arah arus listrik utama). Dan ketebalan dari daerah perbatasan ini dapat dirubah dengan perubahan tegangan yang diberikan, untuk mengubah ketebalan kanal konduksi tersebut. FUNGSI TRANSISTOR Dalam rangkaian elektronika transistor banyak digunakan sebagai penguat , penyearah, pencampur, oscillator, saklar elektronik dll. Sebagai penguat transistor digunakan untuk menguatkan tegangan, arus serta daya, baik bagi arus bolak – balik maupun searah. Sebagai penyearah, transistor digunakan untuk mengubah tegangan bolak – balik menjadi tegangan searah. Sebagai pencampur, transistor digunakan untuk mencampur dua macam tegangan bolak – balik atau lebih yang mempunyai frekuensi berbeda. Sebagai oscillator,transistor digunakan untuk membangkitkan getaran – getran listrik. Sebagai saklar elektronik, transistor digunakan untuk menyambung putuskan rangkaian elektronika. JENIS-JENIS TRANSISTOR Transistor di klasifikasikan menjadi dua: 1. transistor bipolar (BJT) Transistor bipolar biasanya digunakan sebagai saklar elektronik dan penguat pada rangkaian elektronika digital. Transistor memiliki 3 terminal. Transistor biasanya dibuat dari bahan silikon atau germanium. Tiga kaki yang berlainan membentuk transistor bipolar adalah emitor, basis dan kolektor. Mereka dapat dikombinasikan menjadi jenis N-P-N atau P-N-P yang menjadi satu sebagai tiga kaki transistor. Gambar di bawah memperlihatkan bentuk dan simbol untuk jenis NPN. (Pada transistor PNP, panah emitor berlawanan arah). Gambar Simbol Transistor NPN dan PNP Pada rangkaian elektronik, sinyal inputnya adalah 1 atau 0 ini selalu dipakai pada basis transistor, yang mana kolektor dan emitor sebagai penghubung untuk pemutus (short) atau sebagai pembuka rangkaian. Aturan/prosedur transistor sebagai berikut: Pada transistor NPN, memberikan tegangan positif dari basis ke emitor, menyebabkan hubungan kolektor ke emitter terhubung singkat, yang menyebabkan transistor aktif (on). Memberikan tegangan negatif atau 0 V dari basis ke emitor menyebabkan hubungan kolektor dan emitor terbuka, yang disebut transistor mati (off). Pada PNP transistor PNP, memberikan tegangan negatif dari basis ke emitor ini akan menyalakan transistor (on ). Dan memberikan tegangan positif atau 0 V dari basis ke emitor ini akan membuat transistor mati (off). 2. Transistor unipolar (FET) FET dibagi menjadi dua keluarga: Junction FET (JFET) dan Insulated Gate FET (IGFET) atau juga dikenal sebagai Metal Oxide Silicon (atau Semiconductor) FET (MOSFET). Berbeda dengan IGFET, terminal gate dalam JFET membentuk sebuah dioda dengan kanal (materi semikonduktor antara Source dan Drain). Secara fungsinya, ini membuat N-channel JFET menjadi sebuah versi solid-state dari tabung vakum, yang juga membentuk sebuah dioda antara antara grid dan katode. Dan juga, keduanya (JFET dan tabung vakum) bekerja di "depletion mode", keduanya memiliki impedansi input tinggi, dan keduanya menghantarkan arus listrik dibawah kontrol tegangan input. FET lebih jauh lagi dibagi menjadi tipe enhancement mode dan depletion mode. Mode menandakan polaritas dari tegangan gate dibandingkan dengan source saat FET menghantarkan listrik. Jika kita ambil N-channel FET sebagai contoh: dalam depletion mode, gate adalah negatif dibandingkan dengan source, sedangkan dalam enhancement mode, gate adalah positif. Untuk kedua mode, jika tegangan gate dibuat lebih positif, aliran arus di antara source dan drain akan meningkat. Untuk P-channel FET, polaritas-polaritas semua dibalik. Sebagian besar IGFET adalah tipe enhancement mode, dan hampir semua JFET adalah tipe depletion mode. APLIKASI TRANSISTOR DALAM SUATU RANGKAIAN Aplikasi transistor tidak hanya dibatasi pada penguatan sinyal saja. Tetapi dapat juga diaplikasikan sebagai sebuah saklar (switch) pada komputer atau peralatan kontrol lainnya. Saat transistor berada dalam kondisi saturasi, berarti transistor tersebut merupakan saklar tertutup dari kolektor ke emitor. Jika transistor tersumbat (cut off) berarti transistor seperti sebuah saklar yang terbuka”. Cara Kerja Transistor Dari banyak tipe-tipe transistor modern, pada awalnya ada dua tipe dasar transistor, bipolar junction transistor (BJT atau transistor bipolar) dan field-effect transistor (FET), yang masing-masing bekerja secara berbeda. Transistor bipolar dinamakan demikian karena kanal konduksi utamanya menggunakan dua polaritas pembawa muatan: elektron dan lubang, untuk membawa arus listrik. Dalam BJT, arus listrik utama harus melewati satu daerah/lapisan pembatas dinamakan depletion zone, dan ketebalan lapisan ini dapat diatur dengan kecepatan tinggi dengan tujuan untuk mengatur aliran arus utama tersebut. FET (juga dinamakan transistor unipolar) hanya menggunakan satu jenis pembawa muatan (elektron atau hole, tergantung dari tipe FET). Dalam FET, arus listrik utama mengalir dalam satu kanal konduksi sempit dengan depletion zone di kedua sisinya (dibandingkan dengan transistor bipolar dimana daerah Basis memotong arah arus listrik utama). Dan ketebalan dari daerah perbatasan ini dapat dirubah dengan perubahan tegangan yang diberikan, untuk mengubah ketebalan kanal konduksi tersebut. Lihat artikel untuk masing-masing tipe untuk penjelasan yang lebih lanjut. Jenis-jenis transistor Secara umum, transistor dapat dibeda-bedakan berdasarkan banyak kategori: Materi semikonduktor: Germanium, Silikon, Gallium Arsenide. Kemasan fisik: Through Hole Metal, Through Hole Plastic, Surface Mount, IC, dan lain-lain. Tipe: UJT, BJT, JFET, IGFET (MOSFET), IGBT, HBT, MISFET, VMOSFET, MESFET, HEMT, SCR serta pengembangan dari transistor yaitu IC (Integrated Circuit) dan lain-lain. Polaritas: NPN atau N-channel, PNP atau P-channel Maximum kapasitas daya: Low Power, Medium Power, High Power Maximum frekwensi kerja: Low, Medium, atau High Frequency, RF transistor, Microwave, dan lain-lain Aplikasi: Amplifier, Saklar, General Purpose, Audio, Tegangan Tinggi, dan lain-lain BAB III METODOLOGI PERCOBAAN III.1 ALAT DAN BAHAN Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini,yaitu: 1.Multimeter , digunakan untuk mengukur hambatan 2.Osiloskop , digunakan untuk mengukur dan menampilkan tegangan sinusoidal 3.Potensiometer, digunakan untuk mengukur tegangan. 4.Transistor BC 108, digunakan sebagai penguat, sirkuit pemutus dan penyambung (switching), stabilisasi tegangan, modulasi sinyal 5. Papan PCB , digunakan sebagai wadah atau tempat untuk memasang rangkaian. 6.Catu daya , digunakan sebagai sumber tegangan listrik 7.Resistor 10 K dan 12 K , digunakan sebagai hambatan dalam suatu rangkaian 8.Kapasitor 10 µF dan 100 µF, digunakan untuk menyimpan muatan 9.Kabel Jumper, digunakan untuk menghubungkan potensiometer dengan rangkaian common emitor. 10.Signal generator, digunakan untuk menentukan V0 . III.2 PROSEDUR PERCOBAAN Adapun prosedur percobaan yang dilakukan pada praktikum ini yaitu: Menyiapkan alat dan bahan, serta komponen-komponen yang diperlukan. Mengkalibrasi multimeter terlebih dahulu untuk mengetahui apakah multimeter tersebut bekerja dengan baik. Merangkai kompoene-komponen sesuai dengan rangkaian yang sudah disiapkan dalam buku penuntun. Menghitung resistansi setiap resistor dengan melihat dari cincinnya, serta menetukan menetukan kaki basis, emitor, dan kolektor pada transistor agar kaki transistor tidak salah tempat. Sehingga rangkaian tidak terjadi kesalahan. Setelah merangkai komponen pada PCB maka kita akan mengukur IC,VEE, dan IB dengan menggunakan multimeter. Setelah itu, mengukur tegangan keluaran keluaran V0 dan isyarat masukan Vi dengan osiloskop. Mengukur hambatan masukan penguat dan mengukur impedansi keluaran pembangkit isyarat terlebih dahulu. Kemudian mengukur keluaran penguat. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1 HASIL IV.1.1 Hasil Rangkaian Transistor IV.1.2 Pengolahan Data Menentukan resistansi masing-masing resistor Warna Cincin Nilai Hitam 0 Coklat 1 Merah 2 Orange 3 Kuning 4 Hijau 5 Biru 6 Violet 7 Abu-abu 8 Putih 9 Resistor 1 = 56 x 104 Ω Resistor 2 = 10 x 104 Ω Resistor 3 = 12 x 103 Ω Resistor 4 = 27 x 102 Resistor 5 = 56 x 104 Ω Kapasitor yang digunakan yaitu C1 dan C2=10μF dan CE=100 μF Menentukan IC, VEE, IB, dan V0 Di mana nilai: IC = 9,8 A IB = 7,9 A VCC = 12 V RC = 0,2 Ω VEE = 9 V RE = 0,2 Ω VI = 0,12 V VO = 0,06 V Menghitung h¬fe dan hoe Nilai hfe hfe = ∆Ic/∆Ib = 9,8/7,9 = 1,24 Nilai hoe VCE = 1/2 VCC = 1/2 12 = 6 V hoe = 〖∆I〗_C/〖∆V〗_CE = 9,8/6 = 1,633 IV.2 PEMBAHASAN Pada percobaan transistor ini kami sebagai praktikan membuat rangkaian transistor dengan ala dan yang telah disediakan dalam proses membuat rangkaian kami dituntun oleh asisten, dalam membuat rangkaian in kita harus memperhatikan cara pemasangan komponen-komponen dalam rangkaian karena apabila kita salah membuat rangkaian dapat mengakibatkan salah dalam pengambilan datanya. Dalam percobaan ini juga kita diajarkan bagaimana cara membaca cincin-cincin dari transistor serta asistennya memberi tahukan nilai-nilai dari setiap warna cincin transistor tersebut. Dalam percobaan transistor ini kita dapat mencari nilai IC, IB, VCC, RC, VEE, dan RE. Setelah mendapat nilai-nilai tersebut kita dapa menetukan nilai hfe dan hoe, untuk mencari nilai hoe terlebih dahulu kita mencari nilai VCE, dan untuk mencari nilai VCE tersebut kita dapat menggunakan rumus,sebagai berikut: VCE = 1/2 VCC Dan untuk mencari nilai hfe dan hoe dapat menggunakan rumus, sebagai berikut: hfe = ∆Ic/∆Ib , dan hoe = 〖∆I〗_C/〖∆V〗_CE Dari pengolahan data kami mendapatkan nilai IC, IB , VCC , RC, VEE, RE, VI, dan VO sebagai berikut: IC = 9,8 A IB = 7,9 A VCC = 12 V RC = 0,2 Ω VEE = 9 V RE = 0,2 Ω VI = 0,12 V VO = 0,06 V Dalam pengolahan data juga kami mendapatkan nilai hfe = 1,24 dan nilai hoe = 1,63 sedangkan nilai VCE = 6 V. BAB V PENUTUP V.1 KESIMPULAN Dari percobaan dioda ini diperoleh beberapa kesimpula sebagai berikut : Dari percobaan yang kami lakukan, kami mendapatkan data nilai IC, IB , VCC , RC, VEE, RE, VI, dan VO sebagai berikut: IC = 9,8 A IB = 7,9 A VCC = 12 V RC = 0,2 Ω VEE = 9 V RE = 0,2 Ω VI = 0,12 V VO = 0,06 V Dalam pengolahan data kami mendapatkan nilai hfe = 1,24 dan nilai hoe = 1,63 sedangkan nilai VCE = 6 V. Untuk mencari nilai hfe dan hoe dapat menggunakan rumus, sebagai berikut: hfe = ∆Ic/∆Ib , dan hoe = 〖∆I〗_C/〖∆V〗_CE V.2 SARAN Adapun saran untuk laboratorium dan asisten, sebagai berikut : V.2.1 Saran Untuk Laboratorium Peralatan Laboratorium sudah cukup menunjang pelaksaan praktikum. Tetapi ada beberapa alat yang mestinya sudah harus diganti karena sudah tidak layak digunakan. . Ruangan laboratorium harus lebih luas, supaya pada saat menjalankan praktikum semua kelompok tidak berdekatan atau berdempetan karena itu sangat mengganggu jalannya praktikum. V.2.2 Saran Untuk Asisten Penguasaan materinya bagus,tingkatkan lagi penguasaan materinya. Ketika membuat rangkaian bagus, karena disertai penjelasan bagaimana cara merangkaikan rangkaian tersebut. DAFTAR PUSTAKA zaliajaah http://zalielektro.blogs... http://fb.me/sAZD940H 22 hours ago reply © electroniclab.com. Powered by Joomla!Valid XHTML and CSS http://justsite.blogspot.com/2010/02/fungsi-transistor.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar